1 September 2025
Humas
63
Auguste Comte & Ibnu Khaldun: Ilmu, Iman, dan Peradaban
Di SMA Al-Hasra, pembelajaran sosiologi tidak hanya berhenti pada teori Barat yang selama ini mendominasi. Ada upaya serius untuk mengislamisasi mata pelajaran sosiologi, yaitu mengintegrasikan ilmu dengan iman sehingga pelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa.
Dalam sejarah sosiologi, Auguste Comte dikenal sebagai bapak sosiologi modern. Ia memandang masyarakat melalui pendekatan positivisme: menekankan pada fakta, data, angka, dan berusaha netral dari nilai-nilai agama.
Namun, jauh sebelum Comte, Ibnu Khaldun sudah lebih dulu berbicara tentang masyarakat. Melalui konsep ‘asabiyyah (solidaritas sosial), ukhuwah, serta peran agama dalam membangun peradaban, Ibnu Khaldun melihat sosiologi dengan ruh iman.
Kedua tokoh ini sama-sama ingin memahami masyarakat, hanya saja jalannya berbeda. Dari Comte kita belajar tentang metode ilmiah, sementara dari Ibnu Khaldun kita belajar tentang arah dan tujuan peradaban.
Di sinilah letak pentingnya islamisasi sosiologi. Sains memang memberi kerangka berpikir yang rasional dan sistematis, tetapi Islam memberi makna dan tujuan. Sosiologi bukan hanya soal interaksi manusia dengan sesamanya, melainkan juga hubungan manusia dengan Allah.
Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar tentang teori sosial, tetapi juga bagaimana nilai iman membentuk masyarakat yang berakhlak, beradab, dan kokoh.
Melalui materi yang dibawakan oleh Ibu Eva Rahmi, M.Pd., SMA Al-Hasra berharap proses islamisasi sosiologi mampu mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga kokoh secara spiritual. Karena pada akhirnya, ilmu yang terintegrasi dengan iman akan melahirkan peradaban yang kuat, berakhlak, dan bermakna.
20 Oktober 2025
International Program
18 Oktober 2025
Humas
17 September 2025
Penerimaan Peserta Didik Baru